White as Milk Red as Blood

  • Anno 2015
  • Prezzo Rp 59,000
  • ISBN 978 60 224 9817 9

“… mencintai adalah kata kerja, bukan kata benda. Bukan sesuatu yang diciptakan sekali untuk selamanya, tetapi berevolusi, tumbuh, naik, turun, tenggelam, bagai sungai yang tersembunyi di jantung bumi…”

Seperti kebanyakan remaja lelaki 16 tahun, Leo benci sekolah dan baginya guru adalah sekumpulan vampir yang selalu mencari mangsa. Ia lebih suka nongkrong bersama teman-temannya, mendengar musik di IPod-nya, main sepak bola, dan kebut-kebutan dengan sepeda motor kesayangannya. Namun, seorang guru filsafat pengganti di sekolahnya berhasil membangunkan semangatnya untuk hidup dengan mimpi.

Mimpi Leo adalah Beatrice, gadis berambut merah yang tercantik di sekolahnya. Warna merah adalah semangat hidup Leo. Tapi, cintanya yang menggebu itu hanya sebatas meliihat pujaan hatinya dari jauh. Mimpi Leo mendadak hancur saat Leo tahu bahwa Beatrice mengidap leukemia. Warna merah itu pun pudar, berganti dengan putih, warna yang paling dibencinya.

Saat Leo semakin terpuruk dalam kehampaan, Silvia, sahabat sejatinya, selalu mendampinginya untuk mewujudkan mimpinya. Meskipun hatinya remuk dan berdarah, Leo terus menggali ke dalam dirinya, dan sadar bahwa mimpi tak bisa mati.

Lascia un commento

Il tuo indirizzo email non sarà pubblicato.